Selasa, 09 Maret 2010

Cinta Tanah Air

MENANAMKAN CINTA TANAH AIR


Salah satu cara untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak adalah dengan mengenalkannya kepada sejarah Indonesia. Entah apakah ini cukup dengan menunjukkan dan mengajarkan sejarah bangsa sendiri atau tidak? Tentunya butuh akar yang kuat dan proses yang lama, tapi paling sedikit berusaha memberitahukan kepada anak-anak, inilah Indonesia.

Selain dengan cerita sejarah yang dapat dibaca bisa juga diperlihatkan dengan tempat-tempat wisata yang bersejarah. Seperti Candi Borobudur atau Prambanan, museum-museum yang ada di berbagai provinsi di Indonesia, juga tempat wisata bersejarah lainnya.

Dalam makalah kali ini,saya akan menyampaikan mengenai tempat-tempat wisata di Jakarta yang layak dikunjungi. Informasi tempat-tempat berikut diperoleh dari berbagai sumber yang kebanyakan dari wikitravel.

* Gedung Kesenian Jakarta (Jakarta Arts Theater) : Bangunan neo-renaissance ini sekarang menjadi salah satu tengara (landmark) kebanggaan Jakarta. Beberapa performa terbaik oleh seniman lokal dan asing sering digelar di sini.
* Museum Nasional : Museum koleksi prasejarah, etnografi dan arkeologi artefak, termasuk salah satu koleksi terbesar keramik di Asia Tenggara dan juga terdapat koleksi Jawa Hindu. Museum ini dibuka pada 1868.
* Pasar Baru : Meskipun nama berarti Pasar Baru, itu tidak berarti tempat yang baru sama sekali. Mengunjungi Pasar Baru seakan kembali ke suasana zaman kolonial Belanda. Anda dapat menawar untuk menemukan unbranded item dengan kualitas baik dan harga murah.
* Monas (National Monument) : Landmark (tengara) Jakarta yang paling terkenal, setinggi 137 meter terletak di tengah kawasan taman Medan Merdeka . Dari pengamatan dek, Anda dapat melihat kota. Di ruang bawah tanah terdapat diorama yang menggambarkan kisah dramatis sejarah Indonesia.
* Presidential Palace . Terletak di sebelah utara Monumen Nasional, tempat kediaman resmi dan kantor Presiden Indonesia yang terbuka untuk umum pada akhir pekan gratis
* Textile Museum : rumah museum koleksi besar tekstil yang berkaitan dengan agama dan praktek-praktek sosial dari pulau-pulau utama di kepulauan ini, termasuk batik, tenun ikat dan kain ulos.
* Gedung Proklamasi (Proclamation Building) : Situs Sejarah kemerdekaan Indonesia, di mana pada 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta (presiden pertama Indonesia dan wakil presiden) menyatakan kemerdekaan bangsa.
* Lubang Buaya : situs bersejarah lain, meski lebih gelap satu dalam sejarah Indonesia. Ini menandai situs mana yang gagal kudeta oleh Partai komunis Indonesia (Partai Komunis Indonesia) bertemu ujungnya, di samping mayat-mayat dari beberapa jenderal berpangkat tinggi yang disiksa sampai mati karena tidak bekerja sama kaum revolusioner.
* Museum Wayang (Puppet Museum) : Museum ini didedikasikan untuk boneka, salah satu yang paling terkenal di Indonesia bentuk seni tradisional. Pada layar adalah wayang kulit wayang, kayu tiga dimensi wayang dan tari topeng khusus. Pertunjukan wayang yang disajikan pada hari Minggu pukul 10 pagi.
Museum Wayang juga merupakan kuburan petinggi-petinggi VOC, saudara/kenalan/teman dari Jan Pieter Zoen Coen, konon juga merupakan gereja.
* Sunda Kelapa Port / Old Harbour : daerah pelabuhan tua Sunda Kelapa tetap ramai hari ini sebagai penghubung untuk perdagangan antar pulau. Anggun Bugis Phinisi schooners, di dunia bertenaga angin terakhir berlayar armada digunakan untuk perdagangan, masih berlabuh di dermaga ketika mereka miliki untuk abad.
* Istiqlal Mosque : masjid terbesar di Asia Tenggara
* Gereja Katedral : terletak di depannya Masjid Istiqlal
* Museum Adam Malik : Sebuah museum kecil yang didedikasikan untuk Pak Adam Malik, salah seorang tokoh terkenal, yang mewakili Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa, di antara banyak prestasi yang lain sebagai menteri luar negeri Indonesia saat itu.
* Jembatan Kota Intan (Kota Intan drawbridge) : Jembatan ini dikembangkan bersamaan dengan pengembangan Batavia oleh Jan Pieterzoon Coen pada tahun 1628, dan satu-satunya yang terletak banyak jembatan gantung pernah menghias kota Batavia.
* Fish Market and Museum Bahari (Maritime Museum) : Terletak di muara sungai Ciliwung, wilayah pasar ini sibuk dengan kegiatan yang berkaitan dengan laut. Museum Bahari yang terletak di pelabuhan, yang bertempat di gudang Belanda dikembalikan dating kembali ke pos perdagangan pertama dari Hindia Belanda.
* Museum Bank Mandiri : Terletak di daerah Kota Tua di seberang Terminal Utara Koridor 1 dari Busway dan Stasiun Kota, melihat sejarah perbankan di era kolonial Belanda. Bagian mencakup sejarah tentang bagaimana Belanda dipisahkan layanan yang ditawarkan kepada para bankir menurut ras, sejarah penciptaan Bank Mandiri dan memorabilia itu, Gubernur Bank Era Kolonial dan Rupiah catatan bank melalui waktu.
* Museum Fatahilah : Juga terletak di daerah Kota Tua. Di halaman belakang museum, terdapat penjara yang berada di bawah bangunan, tinggi penjara kurang lebih sekitar 180 cm dan begitu sempit. Meriam Jagur yang menjadi simbol museum ini. Persis di bawah tangga terdapat patung Hermes - Dewa Yunani
* Café Batavia : Terletak di bagian sayap kiri Museum Fatahilah. Café ini juga masih berbentuk bangunan lama dan buka 24 jam. Tempat ini dapat menjadi pilihan untuk akhir hari kunjungan atau wisata di Jakarta. Sebagai tempat beristirahat yang nyaman serta mengulas kembali apa yang telah dilihat dan dipelajari.

Diharapkan setelah melihat berbagai tempat bersejarah ini anak-anak dapat lebih menghargai perjuangan Bangsa Indonesia serta mencintai budaya yang terkandung di dalamnya. Di samping itu wisata in juga dapat menjadikan liburan anak berkualitas.


Disadur dari:
imelda.coutrier.com/.../menanamkan-rasa-cinta-tanah-air/
http://totosp.wordpress.com/

Mahardhika LA Laihad - 10208763
2 EA 09